ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Amin Rais : "Rekalamasi Teluk Jakarta untuk Kepentingan China, Bukan Untuk Rakyat Indonesia." BACA SELENGKAPNYA... |
Mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais,
mengaku kecewa pencabutan penghentian sementara (moratorium) pembangunan 17
pulau reklamasi di Teluk Jakarta oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman
Luhut Binsar Panjaitan.
Dirinya mengaku paham bahwa proyek tersebut diteruskan cuma
untuk mengakomodir kepentingan asing.
"Kedua ini saya orang awam, tapi saya tahu reklamasi
Jakarta sepenuhnya untuk kepentingan orang luar Indonesia khususnya asing dan
aseng," kata Amien kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta,
Selasa (10/10/2017).
"Lagi-lagi untuk siapa, menurut saya ini subordinasi
kepentingan China jadi kalau saya menafsirkan China itu punya strategi Obor
(One Belt One Road)," tambahnya.
Mantan Ketua MPR itu menjelaskan, bahwa reklamasi untuk
memfasilitasi kepentingan jalan dari Indonesia ke Laut China Selatan.
Untuk itu dirinya menilai bahwa memang reklamasi dibuat
bukan untuk rakyat Indonesia.
"Yaitu jalan sutera lautan dari Beijing, laut timur
china Laut Selatan China, Selat Malaka, Selat Sunda, Samudera Hindia, Angola
sampai ke Mesir nerobos Sues, Turki, Rotterdam. Jelas sekali reklamasi adalah
subordinat memfasilitasi kepentingan jalan sutera laut china itu. Ini jelas
bukan untuk kita," katanya.
Lebih lanjut Amien berharap bahwa Gubernur dan Wakil
Gubernur DKI Jakarta yang baru bisa memegang janjinya untuk tidak melanjutkan
reklamasi.
"Kita jadi negara budak makanya mudah-mudahan Gubernur
baru dan wakilnya tetap-tetap keukeh memegang janjinya," katanya.
Puluhan nelayan melakukan aksi unjuk rasa di Pengadilan Tata
Usaha Negara (PTUN) Jakarta jelang sidang putusan gugatan nelayan terhadap
reklamasi pulau F, I, dan K, Kamis (16/3/2017). Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Puluhan nelayan melakukan aksi unjuk rasa di Pengadilan Tata
Usaha Negara (PTUN) Jakarta jelang sidang putusan gugatan nelayan terhadap
reklamasi pulau F, I, dan K, Kamis (16/3/2017). Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
(Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA)
Diberitakan sebelumnya, Luhut meminta semua pihak untuk
menerima keputusan tersebut.
"Nggak ada (komentar), sudah saya teken kemarin. Ya
udah itulah (reklamasi tetap dilanjutkan)," kata Luhut di Medan, Jumat
(6/10/2017).
Menurutnya, Pemprov DKI Jakarta harus menerima keputusan
pencabutan moratorium itu.
"Haruslah. Kalau dia (Anies Baswedan, gubernur DKI
Jakarta terpilih) tidak mau, kan banyak yang mau," kata Luhut.
Luhut mengatakan, pencabutan moratorium itu sudah melalui
kajian. Bukan hanya ahli dari ITB, kajian itu, lanjutnya, juga dilakukan Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) beserta semua kementerian terkait.
"Nggak ada negosiasi. Semua itu ketuanya Pak Ridwan,
ketua Alumni ITB, yang membuat kajian itu. Ada (ahli dari) Jepang, ada Korea,
ada Belanda. Jadi mau apa lagi?" katanya.
Sumber : http://www.tribunnews.com/
Baca Juga :
0 Response to "Amin Rais : "Rekalamasi Teluk Jakarta untuk Kepentingan China, Bukan Untuk Rakyat Indonesia." BACA SELENGKAPNYA..."
Posting Komentar